1. Terdapat beberapa
pendekatan yang ada untuk mengembangan sistem informasi, sebutkan dan jelaskan
?
2. Pendekatan
kalasik (classical approach) tidak cukup
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan
menimbulkan beberapa permasalahan. Sebutkan dan jelaskan permasalahan yang
timbul dengan pendekatan klasik?
3. Sebutkan 4 (empat)
metodologi pengembangan SIM dan sebutkan yang termasuk dalam kelompok
metodologi tersebut?
4. Apa perbedaan
metodelogi waterfal dan prototyping ?
5. Sebutkan dan jelaskan
tahap-tahap pengembangan SIM?
6. Sebutkan dan jelaskan
sistem informasi yang sedang berkembang dimasyarakat sesuai dengan bidang
berikut :
1. Pendidikan
2. Perdagangan
3. Pemerintahan
4. Perbankan
5. Transportasi
JAWABAN
1.
Pendekatan
pengembangan sistem informasi?
a.
Pendekatan
klasik
Merupakan lawan dari pendekatan terstruktur,
mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan dari system life cycle, disebut
juga dengan pendekatan tradisional atau kovensional yang merupakan pendekatan
pengembangan system yang mengikuti tahapan system life cycle tanpa dibekali
alat dan tekhnik yang memadai.
b.
Pendekatan
terstruktur
Dilengkapi alat dan tekhnik yang dibutuhkan
dalam pengembangan system, system yang dikembangkan menghasilkan system yang
tersturkturnya didefinisikandengan baik dan jelas, konsep pengembangan system
terstruktur bukan merupakan konsep baru
c.
Pendekatan
bottom-up
1.
Pendekatan
bottom-up
Dimulai dari perumusan
kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan
kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut, Merupakan ciri pendekatan klasik,Pada tahap analisis sistem disebut juga dengan
istilah data analysis karna yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah
lebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
2.
Pendekatan Top-Down
Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya melakukan analisis kebutuhan
informasi , selanjutnya turun kepemrosesan transaksi (penentuan output, input,
basis data, prosedur operasi, dan kontrol), Merupakan ciri dari pendekatan terstruktur.
d.
Pendekatan
sepotong
Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem
yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi saja, kegitan aplikasi yang
dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya didalam sistem informasi
atau tanpa memperhatikan sasaran organisasi secara keseluruhan, Pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi
sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dari masing-masing kegiatan atau
aplikasinya dan menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan.
e.
Pendekatan sistem
menyeluruh dan pendekatan modular
Pendekatan sistem
menyeluruh merupakan pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh,
pendekatan ini sulit dilakukan untuk sistem kompleks, karena sulit untuk
dikembangkan, Pendekatan modular memecahkan sistem yang rumit
menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga akan lebih mudah
dipahami dan dikembangkan, sistem juga akan akan dapat dikembangkan sesuai
dengan waktu yang direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai dan mudah untuk
dipelihara.
f.
Pendekatan lompatan jauh
dan pendekatan berkembang
Pendekatan lompatan jauh
menetapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunkan teknologi canggih,
hal ini mengandung resiko karena teknologi komputer atau teknologi informasi
begituu cepat berkembang dan tahun-tahun mendatang sudah menjadi usang,
investasinya juga mahal, dan terlalu kompleks, Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih
hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja saat itu, dan akan terus dikembangkan
untuk masa-masa selanjutnya mengikuti kebutuhan dan sesuai dengan perembangan
teknologi yang ada.
2.
Beberapa
permasalahan pada Pendekatan klasik (classical approach) yaitu:
a.
Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit;
b.
Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi
lebih mahal;
c.
Kemungkinan kesalahan sistem besar;
d.
Keberhasilan sistem kurang terjamin;
e.
Masalah dalam penerapan sistem.
3.
Empat metodologi pengembangan SIM
a.
functional decomposition methodologi
1.
HIPO (Hierarchy Input Proses Output)
2.
ISR (Interactive Stepwise Refinement
3.
IH (Informatin Hiding)
b.
data oriented methodologies
1. JDS (Jakson’s System Development)
2. W/O (Warnier /Orr)
c. prescriptive methodologies
1.
SADT ( Structured Analysis and Design Techniques);
2. Composite Design;
3.
SSAD (Structured System Analiysis and Design)
d.
System development life cycle methodologies
1.
ISDOS (Information System Design dan Optimization
System)
2.
PRIDE
3.
SDM/70
4.
SPECTRUM
5.
SRES dan SREM
4.
Perbedaan
metode waterfall dengan prototype
a.
Model
ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan
sistem, tahap analisis, design, coding, testing, dan maintenance
b.
Suatu
pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung
mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen
perangkat lunak akan bekerja dalam lingkunganya sebelum tahapan konstruksi
aktual dilakukan (howard, 1997).
c.
Perbedaannya
Waterfall model mengembangkan software, dimana kemajuan
proses tersebut dipandang menurun, langkah demi langkah sperti jatuhnya air
terjun yang mengalir kebawah.
Sedangkan Prototyping model mengembangkan sistem
informasi. Bukan hanya sekedar evolusi saja tetapi juga merupakan revolusi yang
mengembangkan sistem informasi.
5.
Tahap-tahapan pengembangan SIM?
a.
Tahap
Investigasi Sistem
Melihat dan mengevaluasi permintaan suatu pembangunan atau pengembangan sistem informasi aktivitas yang harus dilakukan pada tahap investigasi dalam proses adalah
1) Studi Awal (initial investigation)
Untuk menentukan apakah permintaan instansi itu benar dan mungin dapat dikerjakan
2) Studi Kelayakan
Untuk menentukan ruang lingkup sistem, perkiraan biaya dan sumber daya lainnya, dalam mendukung proyek instansi yang diusulkan, dan merekomendasikan suatu keputusan serta menyertakan saran-saran di dalam laporan instansi, apabila proyek instansi tersebut layak untuk dilaksanakan.
Melihat dan mengevaluasi permintaan suatu pembangunan atau pengembangan sistem informasi aktivitas yang harus dilakukan pada tahap investigasi dalam proses adalah
1) Studi Awal (initial investigation)
Untuk menentukan apakah permintaan instansi itu benar dan mungin dapat dikerjakan
2) Studi Kelayakan
Untuk menentukan ruang lingkup sistem, perkiraan biaya dan sumber daya lainnya, dalam mendukung proyek instansi yang diusulkan, dan merekomendasikan suatu keputusan serta menyertakan saran-saran di dalam laporan instansi, apabila proyek instansi tersebut layak untuk dilaksanakan.
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan
– kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya
1) Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
2) Memahami Kerja Sistem yang Ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sitem.
3) Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan
4) Membuat Laporan
Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilakukan
c.
Tahap Perancangan Sistem
Perancangan suatu
sistem merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat
memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam
perencanaan sistem dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1) Tahap analisis,
bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
2) Tahap desaign,
bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis
melalui suatu pemodelan.
3) Tahap
implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi
sistem aplikasi sesungguhnya.
d. Tahap implementasi sistem
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu
yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua
biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam
bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai
pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam
bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu
implementasi.
1)
Mendapatkan
atau memilih sumber daya hardware, dan software. Hardware yang dipilih
disesuaikan dengan konfigurasi, begitu pula dengan software.
2)
Pemilihan
tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak (Menyiapkan Fasilitas
Fisik).
Fasilitas-fasilitas fisik yang disiapkan
antara lain : lokasi atau ruangan untuk server dan client, tempat untuk
komputer dan periferalnya termasuk keamanan fisik untuk menjaga berlangsungnya
peralatan dalam jangka waktu yang lama seperti: pemasangan AC agar udara
ruangan tetap sejuk, penerangan yang cukup dan power supply cadangan/UPS.
3)
Pengetesan
sistem
Melakukan pengujian atau pengetesan awal
sistem untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan atau beroperasi dengan
baik. Jika ternyata belum, maka harus dilakukan perbaikan ulang.
4)
Konversi
sistem
Konversi sistem merupakan tahapan yg
digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem
yang lama atau proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru
5)
Melakukan
Simulasi
Kegiatan simulasi berupa pengetesan sistem
secara nyata yang melibatkan personil yang sesungguhnya. Langkah ini dapat
disebut sebagai langkah pengetesan awal.
6)
Tindak
lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak
lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih
perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan
pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan
sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan
menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh
analis sistem bersama-sama dengan user.
6.
Sistem
informasi yang berkembang di masyarakat
a.
Bidang Pendidikan
Penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran dikenal sebagai CBE (Computer Based Education). CAI (Computer Assisted Instruction) digunakan para pendidik untuk menyampaikan arahan dalam pelajaran. Selain itu komputer juga dapat digunakan untuk meyimpan data-data pendidik dan para murid, materi belajar, dan soal-soal ujian maupun latihan.
Penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran dikenal sebagai CBE (Computer Based Education). CAI (Computer Assisted Instruction) digunakan para pendidik untuk menyampaikan arahan dalam pelajaran. Selain itu komputer juga dapat digunakan untuk meyimpan data-data pendidik dan para murid, materi belajar, dan soal-soal ujian maupun latihan.
b.
Bidang Perdagangan
Komputer sangat membantu untuk memproses data dalam jumlah yang banyak seperti di tempat-tempat perbelanjaan untuk menyimpan hasil transaksi yang terjadi, inventaris persediaan (stock) barang, pembuatan laporan keuangan, faktur, surat-surat, dokumen dan lain-lain. Selain tunai pembayaran juga dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan credit card atau debit card.
Komputer sangat membantu untuk memproses data dalam jumlah yang banyak seperti di tempat-tempat perbelanjaan untuk menyimpan hasil transaksi yang terjadi, inventaris persediaan (stock) barang, pembuatan laporan keuangan, faktur, surat-surat, dokumen dan lain-lain. Selain tunai pembayaran juga dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan credit card atau debit card.
c.
Bidang
Pemerintahan
E-Government adalah Suatu upaya untuk
mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu
penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan
mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
d.
Bidang
perbankan.
Fintech merupakan awal dari
transformasi digital di industri perbankan. Teknologi di bidang perbankan yang
satu ini telah menjadi populer di Indonesia. Ini dapat kita lihat dengan
startup digital yang mengeluarkan inovasi untuk transaksi keuangan. Kini, kita
bisa beli bakso atau somay dan bayar menggunakan ponsel (Sistem QR Code). Baru-baru ini Bank Negara Indonesia
meluncurkan hal yang serupa, transaksi menggunakan QR Code.
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan semakin mendorong para pelaku bisnis untuk aktif menghadapi perubahan
ini. Seperti Bank Mandiri dan Jasa Marga melalui e-Money, pembayaran tol
non-tunai. Kebijakan ini sangat mendorong inovasi pada teknologi di bidang
perbankan.
e.
Bidang Transportasi
Komputer digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya tertentu.
Komputer digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya tertentu.
