Pages

Banner 468 x 60px

Jumat, 01 Februari 2019

Pembangunan & Pengembangan SIM(Sistem Informasi Manajemen) #myquiz2

0 komentar

QUIZ #2 Pembangunan & Pengembangan SIM



1.     Terdapat beberapa pendekatan yang ada untuk mengembangan sistem informasi, sebutkan dan jelaskan ?
2.     Pendekatan kalasik (classical approach) tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa permasalahan. Sebutkan dan jelaskan permasalahan yang timbul dengan pendekatan klasik?
3.     Sebutkan 4 (empat) metodologi pengembangan SIM dan sebutkan yang termasuk dalam kelompok metodologi tersebut?
4.     Apa perbedaan metodelogi waterfal dan prototyping ?
5.     Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap pengembangan SIM?
6.     Sebutkan dan jelaskan sistem informasi yang sedang berkembang dimasyarakat sesuai dengan bidang berikut :
1.     Pendidikan
2.     Perdagangan
3.     Pemerintahan
4.     Perbankan
5.     Transportasi


JAWABAN
1.      Pendekatan pengembangan sistem informasi?

a.       Pendekatan klasik
Merupakan lawan dari pendekatan terstruktur, mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan dari system life cycle, disebut juga dengan pendekatan tradisional atau kovensional yang merupakan pendekatan pengembangan system yang mengikuti tahapan system life cycle tanpa dibekali alat dan tekhnik yang memadai.
b.      Pendekatan terstruktur
Dilengkapi alat dan tekhnik yang dibutuhkan dalam pengembangan system, system yang dikembangkan menghasilkan system yang tersturkturnya didefinisikandengan baik dan jelas, konsep pengembangan system terstruktur bukan merupakan konsep baru
c.       Pendekatan bottom-up

1.      Pendekatan bottom-up
Dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut, Merupakan ciri pendekatan klasik,Pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis karna yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah lebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
2.      Pendekatan Top-Down
Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya melakukan analisis kebutuhan informasi , selanjutnya turun kepemrosesan transaksi (penentuan output, input, basis data, prosedur operasi, dan kontrol), Merupakan ciri dari pendekatan terstruktur.
d.      Pendekatan sepotong
Pendekatan sepotong   merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi saja, kegitan aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya didalam sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran organisasi secara keseluruhan, Pendekatan sistem memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dari masing-masing kegiatan atau aplikasinya dan menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan.
e.       Pendekatan sistem menyeluruh dan pendekatan modular
Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, pendekatan ini sulit dilakukan untuk sistem kompleks, karena sulit untuk dikembangkan,  Pendekatan modular memecahkan sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan, sistem juga akan akan dapat dikembangkan sesuai dengan waktu yang direncanakan, mudah dipahami oleh pemakai dan mudah untuk dipelihara.
f.       Pendekatan lompatan jauh dan pendekatan berkembang
Pendekatan lompatan jauh menetapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunkan teknologi canggih, hal ini mengandung resiko karena teknologi komputer atau teknologi informasi begituu cepat berkembang dan tahun-tahun mendatang sudah menjadi usang, investasinya juga mahal, dan terlalu kompleks, Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja saat itu, dan akan terus dikembangkan untuk masa-masa selanjutnya mengikuti kebutuhan dan sesuai dengan perembangan teknologi yang ada.

2.      Beberapa permasalahan pada Pendekatan klasik (classical approach)  yaitu:

a.       Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit;
b.      Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mahal;
c.       Kemungkinan kesalahan sistem besar;
d.      Keberhasilan sistem kurang terjamin;
e.       Masalah dalam penerapan sistem.



3.      Empat metodologi pengembangan SIM

a.       functional decomposition methodologi
1.      HIPO (Hierarchy Input Proses Output)
2.      ISR (Interactive Stepwise Refinement
3.      IH (Informatin Hiding)

b.      data oriented methodologies
1.   JDS (Jakson’s System Development)
2.   W/O (Warnier /Orr)

c.       prescriptive methodologies
1.      SADT ( Structured Analysis and Design Techniques);
2.      Composite Design;
3.      SSAD (Structured System Analiysis and Design)

d.      System development life cycle methodologies
1.      ISDOS (Information System Design dan Optimization System)
2.      PRIDE
3.      SDM/70
4.      SPECTRUM
5.      SRES dan SREM


4.      Perbedaan metode waterfall dengan prototype

a.       Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem, tahap analisis, design, coding, testing, dan maintenance
b.      Suatu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkunganya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (howard, 1997).
c.       Perbedaannya
Waterfall model mengembangkan software, dimana kemajuan proses tersebut dipandang menurun, langkah demi langkah sperti jatuhnya air terjun yang mengalir kebawah.
Sedangkan Prototyping model mengembangkan sistem informasi. Bukan hanya sekedar evolusi saja tetapi juga merupakan revolusi yang mengembangkan sistem informasi.


5.      Tahap-tahapan pengembangan SIM?
a.       Tahap Investigasi Sistem
Melihat dan mengevaluasi permintaan suatu pembangunan atau pengembangan sistem informasi  aktivitas yang harus dilakukan pada tahap investigasi dalam proses adalah

1) Studi Awal (initial investigation)
Untuk menentukan apakah permintaan  instansi itu benar dan mungin dapat dikerjakan

2) Studi Kelayakan
Untuk menentukan ruang lingkup sistem, perkiraan biaya dan sumber daya lainnya, dalam  mendukung proyek instansi yang diusulkan, dan merekomendasikan suatu keputusan serta menyertakan saran-saran di dalam  laporan instansi, apabila proyek instansi  tersebut layak untuk dilaksanakan.

b.      Tahap Analisis Sistem
Tahap Analisa sistem merupakan kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya

1) Mengidentifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan.
2) Memahami Kerja Sistem yang Ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sitem.
3) Menganalisis Sistem
Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan
4) Membuat Laporan
Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang sudah dilakukan

c.       Tahap Perancangan Sistem
Perancangan suatu sistem merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:
1) Tahap analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.
2) Tahap desaign, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.
3) Tahap implementasi,  untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.
d. Tahap implementasi sistem
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
1)      Mendapatkan atau memilih sumber daya hardware, dan software. Hardware yang dipilih disesuaikan dengan konfigurasi, begitu pula dengan software.
2)      Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak (Menyiapkan Fasilitas Fisik).
Fasilitas-fasilitas fisik yang disiapkan antara lain : lokasi atau ruangan untuk server dan client, tempat untuk komputer dan periferalnya termasuk keamanan fisik untuk menjaga berlangsungnya peralatan dalam jangka waktu yang lama seperti: pemasangan AC agar udara ruangan tetap sejuk, penerangan yang cukup dan power supply cadangan/UPS.
3)      Pengetesan sistem
Melakukan pengujian atau pengetesan awal sistem untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan atau beroperasi dengan baik. Jika ternyata belum, maka harus dilakukan perbaikan ulang.
4)      Konversi sistem
Konversi sistem merupakan tahapan yg digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru
5)      Melakukan Simulasi
Kegiatan simulasi berupa pengetesan sistem secara nyata yang melibatkan personil yang sesungguhnya. Langkah ini dapat disebut sebagai langkah pengetesan awal.
6)      Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.

6.      Sistem informasi yang berkembang di masyarakat
a.       Bidang Pendidikan
Penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran dikenal sebagai CBE (Computer Based Education). CAI (Computer Assisted Instruction) digunakan para pendidik untuk menyampaikan arahan dalam pelajaran. Selain itu komputer juga dapat digunakan untuk meyimpan data-data pendidik dan para murid, materi belajar, dan soal-soal ujian maupun latihan.

b.      Bidang Perdagangan
Komputer sangat membantu untuk memproses data dalam jumlah yang banyak seperti di tempat-tempat perbelanjaan untuk menyimpan hasil transaksi yang terjadi, inventaris persediaan (stock) barang, pembuatan laporan keuangan, faktur, surat-surat, dokumen dan lain-lain. Selain tunai pembayaran juga dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan credit card atau debit card.

c.       Bidang Pemerintahan
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
d.      Bidang perbankan.
Fintech merupakan awal dari transformasi digital di industri perbankan. Teknologi di bidang perbankan yang satu ini telah menjadi populer di Indonesia. Ini dapat kita lihat dengan startup digital yang mengeluarkan inovasi untuk transaksi keuangan. Kini, kita bisa beli bakso atau somay dan bayar menggunakan ponsel (Sistem QR Code). Baru-baru ini Bank Negara Indonesia meluncurkan hal yang serupa, transaksi menggunakan QR Code.
Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan semakin mendorong para pelaku bisnis untuk aktif menghadapi perubahan ini. Seperti Bank Mandiri dan Jasa Marga melalui e-Money, pembayaran tol non-tunai. Kebijakan ini sangat mendorong inovasi pada teknologi di bidang perbankan.

e.       Bidang Transportasi
Komputer digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya tertentu.

Read more...

Implementasi Sistem Informasi Manajemen di Masyarakat

0 komentar

            Tugas #5 Implementasi Sistem Informasi Manajemen di Masyarakat

 

 


           ada beberapa sistem informasi yang sedang berkembang dimasyarakat sesuai dengan bidangnya, sebagai berikut :

1.      Bidang Pendidikan
Penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran dikenal sebagai CBE (Computer Based Education). CAI (Computer Assisted Instruction) digunakan para pendidik untuk menyampaikan arahan dalam pelajaran. Selain itu komputer juga dapat digunakan untuk meyimpan data-data pendidik dan para murid, materi belajar, dan soal-soal ujian maupun latihan.

2.      Bidang Bisnis
e-business, e-marketing, e-commerce dan lain-lain.Komputer sangat membantu untuk memproses data dalam jumlah yang banyak seperti di tempat-tempat perbelanjaan untuk menyimpan hasil transaksi yang terjadi, inventaris persediaan (stock) barang, pembuatan laporan keuangan, faktur, surat-surat, dokumen dan lain-lain. Selain tunai pembayaran juga dapat dilakukan secara elektronik dengan menggunakan credit card atau debit card.

3.      Bidang Perdagangan
Contohnya adalah aplikasi penjualan/distribusi barang, aplikasi penggajian karyawan.

4.      Bidang Pemerintahan
E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

5.      Bidang Kesehatan
Pada Rumah Sakit modern, komputer digunakan untuk membantu dokter menjalankan tugasnya seperti mendiagnosis penyakit, menghasilkan gambar sinar-X bergerak (CAT – Computer Axial Tomography), membantu orang cacat seperti menghasilkan alat membaca dengan teks khusus bagi orang tuna netra. Selain itu untuk menyimpan riwayat penyakit pasien, penggajian para karyawan RS, mengelola persediaan stock obat-obatan.

6.      Bidang  perbankan. 
Fintech merupakan awal dari transformasi digital di industri perbankan. Teknologi di bidang perbankan yang satu ini telah menjadi populer di Indonesia. Ini dapat kita lihat dengan startup digital yang mengeluarkan inovasi untuk transaksi keuangan. Kini, kita bisa beli bakso atau somay dan bayar menggunakan ponsel (Sistem QR Code). Baru-baru ini Bank Negara Indonesia meluncurkan hal yang serupa, transaksi menggunakan QR Code. Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan semakin mendorong para pelaku bisnis untuk aktif menghadapi perubahan ini. Seperti Bank Mandiri dan Jasa Marga melalui e-Money, pembayaran tol non-tunai. Kebijakan ini sangat mendorong inovasi pada teknologi di bidang perbankan.bid


7.      Bidang Manufaktur
Sistem Industrial Engineering adalah sistem yang terlatih khusus mempelajari tentang operasi manufaktur dan membuat saran perbaikan. Industrial Engineering meliputi data khusu dari dalam perusahaan yang menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi
.
8.      Bidang Transportasi
Komputer digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya tertentu.

9.      Bidang Keamanan
Infrastruktur komunikasi dan Keamanan Informasi. Infrastruktur Komunikasi. Infrastruktur komunikasi memiliki peran sangat penting dalam siklus keputusan untuk Komando dan Kendali (K2). Dalam paradigma Network-Centric Warfare (NCW), infrastruktur komunikasi menghubungkan sensor-sensor (divais, sistem dan personil) yang digelar secara strategis guna mendukung kegiatan Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR) dalam pelaksanaan misi-misi pada masa damai maupun masa perang. Keamanan Informasi. Transmisi sinyal antar infrastruktur TIK dan sensor-sensor memiliki probabilitas tinggi untuk disadap, dibelokkan, diubah atau diganggu secara elektromagnetik. Informasi dalam pelaksanaan misi-misi operasi dalam bentuk apapun baik taktis maupun strategis harus memiliki perisai berlapis dan hal ini dapat dicapai dengan teknik-teknik pengamanan informasi yang handal dan anti-tembus


Read more...
 
MySchoology.net © 2019